Pencuri-pencuri
Oh, Tuhan. Mengapa kau biarkan negeriku dihuni pencuri-pencuri. Aku kira dunia adalah taman indah yang Kau berikan untuk kami, anakmu. Namun sekarang aku tak bisa melihat setangkai bunga pun di sini. Tidak juga rumput liar. Apalagi pohon-pohon berbuah ranum. Barangkali taman-Mu sudah dijarah pencuri-pencuri itu. Pencuri perhatian adalah garis darah kami anak-anak bangsa. Anak yang baru lahir di negeriku, saat itu juga mendapat gelar pencuri perhatian. Tumbuh besar, mereka harus bisa mencuri perhatian yang lebih besar. Kalau tak bisa, jangan harap bisa hidup di negeriku. Saat aku lahir dengan kepribadian melankolis yang tidak begitu menyenangi hiruk-pikuk keramaian dan susah bergaul, saat itu juga aku dikutuk tidak akan sukses di negeri ini. Karena kesuksesan adalah milik pencuri perhatian dengan banyak teman. Keahlian khusus dan pengetahuan bukanlah tolak ukur utama. Koneksi dan relasi tolak ukur utamanya. Pencuri paling berbahaya adalah pencuri yang tidak mengenakan topeng. Mereka ...