Kebiasaan

Sedikit aneh jika kau telah terbiasa melakukan sesuatu. Seolah kebiasaan itu terjadi begitu saja, tanpa disadari telah kau lakukan juga meski sesungguhnya kau tidak ingin melakukannya. Misalnya kau terbiasa berjalan dengan kepala mendongak, seperti seorang yang songong. Mulanya kau beranggapan berjalan sambil mendongak adalah sesuatu yang keren dan jika dilihat orang-orang. Namun beberapa bulan, atau tahun, kau sadar ada beberapa orang yang tidak menyukai hal itu.

Kau ingin mengubahnya, kau ingin membuktikan bahwa sebenarnya dirimu berjalan sambil mendongak hanya demi tampilan yang lebih baik; bukannya seperti persepsi orang-orang. Tapi tidak bisa. Tidak sebab hal itu adalah kebiasaan. Seberapa seringpun kau mencoba menundukkan kepala, atau setidak-tidaknya menatap lurus ketika berjalan, sungguh susah. Akan ada waktu ketika kau akan berjalan sambil mendongak seperti biasa.

Bicara tentang kebiasaan, semuanya bermula dari keinginan atau kebutuhan. Kadang ada kebiasaan yang membuat kita lebih baik, misalnya hobi, artistik, atau lain semacamnya. Tapi ada kebiasaan yang sesungguhnya tidak baik. Atau akan kukatakan, bukanlah sesuatu yang bisa dikatakan sebagai kebiasaan tetapi malah menjadi kebiasaan. Misalnya seperti kau punya jam melingkar di pergelangan tangan, tapi karena dulunya kau terbiasa melihat jam dari ponsel, lantas semua itu sia-sia. Atau dalam konsep lain, seperti kau terbiasa berbicara dengan satu orang saja, maka ketika orang itu pergi, kau akan susah untuk berbicara dengan orang lain. Jenis-jenis kebiasaan buruk ini, biasanya membuat dirimu semakin jatuh. Tidak seperti hobi, kebiasaan tersendiri yang punya nilai estetik. Namun coba ditelisik lebih jauh, dari mana asal kebiasaan itu? Dari mana kita dapatkan ketidaksadaran akan melakukan sesuatu yang disebut kebiasaan itu? Pikirkan ini, dan mulailah terbiasa akan sesuatu yang membangun diri. Aku juga sedang berusaha.

Komentar

Postingan Populer