Cerita Singkat Hari Ini

Apakah budaya itu? tanya dosen yang pertama kali mengajar di kelas untuk semester ini. Aku tak begitu suka dengannya, tapi pertanyaan ini benar-benar menggugah pikirku. Ada alasan tersendiri mengapa aku tak menyukai pria itu, tapi akan kukatakan satu hal; tidak menyukai bukan berarti aku harus menjauhinya atau tidak memerdulikannya. Banyak yang tidak kusuka di dunia ini, dan menurutku ini hal yang normal sebab banyak tolak ukur untuk tidak menyukai seseorang. Tapi pertanyaan ini, aku sungguh menyukainya meski pria itu yang mengucapkannya.

Budaya adalah kebiasaan, kata satu orang. Budaya adalah sesuatu yang diturunkan turun temurun, kata orang satunya lagi. Budaya adalah sistem, kataku. Semua argumen diterima pria itu, tapi ia mengatakan; jika sebuah budaya hanya dikonsepkan dalam satu pernyataan seperti yang kalian katakan, maka bukankah konsep itu sendiri adalah budaya. Tetapi bukan semua kebiasaan adalah budaya. Bukan segala yang diturunkan adalah budaya. Bukan juga sistem. Kami semua terdiam.

Aku melihat sebuah pola di sini, di mana pria itu membalikkan segala sesuatu yang kami katakan untuk membuat semuanya tampak salah. Oke, kita akan terima bahwa budaya adalah sebuah kebiasaan, turun temurun, dan juga sistem, ujarnya. Coba kita angkat sebuah pernyataan bahwa di Indonesia korupsi sudah menjadi budaya, apa kalian semua setuju? Korupsi turun temurun, dan merupakan suatu kebiasaan di negeri kita, barangkali juga sistem. Dari semua dosen atau pendidik yang pernah mengajarku, yang paling kusukai adalah ketika ia mengangkat suatu topik yang tidak lari dari materi dan meletakkannya ditengah-tengah kami diiringi dengan pertanyaan. Seperti seorang koki yang akan mengajarkan muridnya memasak dengan menyuruhnya masak sesuatu yang ia katakan untuk membuat si murid lebih tangguh. Tapi tak ada yang berani menjawab.

Lantas aku unjuk bicara. Begini argumenku: Korupsi bukanlah budaya, tapi kriminalitas. Maksudku, bukankah korupsi tidak hanya terjadi di Indonesia? Banyak negara lain yang digerogoti koruptor, baik dari dulu hingga saat ini. Bukankah pernyataan yang diangkat sama saja mengatakan bahwa korupsi sudah menjadi budaya di semua negara itu? Tidak. Orang yang mengutarakan hal itu sebenarnya sedang mencampur aduk sebuah budaya dengan tindak kriminal.

Pria itu membalas, tapi bukankah budaya itu tak selalu baik? Banyak budaya yang pada kenyataannya tidak baik untuk dilakukan. Aku tidak bisa menjawabnya. Tidak bisa. Tak terpikir olehku argumen lain untuk menentangnya. Namun aku menemukan argumen ketika menulis ini.

Bahwasannya, kriminalitas adalah sebuah kejahatan yang sejak dahulu ada dan memang terjadi di mana-mana. Misalnya pembunuhan atau pencurian. Hal ini terjadi berulang kali dan dari generasi ke generasi. Di London, pada abad pertengahan, ditemukan kasus pencurian hampir setiap hari. Di Jepang, di sebuah hutan di kaki gunung, kalau tak salah, banyak ditemukan orang-orang gantung diri atau mayat tergeletak di jurang karena melompat dari tebing. Dalam satu konteks hal ini sama dengan korupsi. Tapi itu bukan budaya. Kalaupun aku setuju dengan pernyataannya bahwa budaya tidak selalu baik, maka semua tindak kriminal yang ada sejak zaman Yunani kuno atau sejak Adam dan Hawa diciptakan Tuhan, adalah budaya. Kelas berakhir, dan pria itu tidak memberitahukan pada kami konsep budaya sesungguhnya. Karena inilah aku tidak menyukainya.

Komentar

Postingan Populer