Mengobrol

Mengapa orang zaman sekarang sangat susah sekali mengungkapkan tentang dirinya? Pertanyaan ini baru kusadari ketika berbincang dengan teman-teman. Aku sibuk mengungkap beberapa topik yang mungkin bisa menjadi perbincangan, yang barangkali semua orang tahu, tapi semakin banyak aku mencoba mengeluarkan pandangan pribadiku tentang hal itu, tak satupun merespon dengan opininya. Kebanyakan hanya mengutarakan satu kalimat, yaitu bahwa ia setuju denganku. Atau hanya mengangguk, seolah tak ada yang ia ketahui tentang itu. Jika aku di posisi sepertinya, di posisi yang tidak mengetahui apa-apa, biasanya akan kukatakan bahwa aku tak menahu tentang hal itu. Atau mencoba mengikuti dengan beberapa opini tak berdasar biarpun aku sendiri tahu bahwa hal ini adalah sebuah kebodohan.

Tapi apa salahnya? Yang kuinginkan hanyalah sebuah suasana. Kita sedang berada duduk bersama, kita sedang berada dalam lingkaran yang orang lain lihat sebagai persahabatan dan aku sedang mewujudkannya. Terlintas di benakku, bagaimana orang-orang zaman dahulu menjalin sebuah persahabatan? Bagaimana orang-orang zaman sekarang menjalin pertemanan? Bukankah mengobrol adalah jawabannya? Dahulu orang sibuk mengobrol; meluangkan waktunya demi sebuah obrolan opini dan pandangan masing-masing terhadap sesuatu sehingga terbentuklah pribadi yang berani dan tangguh. Sekarang juga, sebenarnya, hanya saja ada perbedaannya. Obrolan kita lebih aktif melalu sosial media, obrolan jarak jauh yang tidak berguna. Katanya sosial media bisa mendekatkan orang-orang yang berjauhan, tapi aku juga tidak setuju dengan pernyataan yang mengatakan bahwa sosial media menjauhkan orang-orang yang dekat. Hanya saja, sosial media malah memberikan kita sebuah obrolan yang tidak menghasilkan keberanian. Sebuah obrolan yang membuat keberanian kita tumpul! Sehingga zaman sekarang ini, generasi yang lahir adalah generasi pengecut.

Banyak topik yang pasti dinaungi oleh pandangan pribadi kita, seperti politik, olahraga, asmara, atau keluarga dan lainnya. Apa salahnya mengungkapkan hal-hal tersebut. Jika disimpan dalam hati, semua itu bukanlah opini atau pandangan pribadi, melainkan hanya sebuah rahasia. Kata Dazai, "hanya satu yang membedakan manusia dan hewan yaitu kita mempunyai rahasia." Tapi bukankah kita tak tahu bahwa rahasia itu ada atau tidak selama hal itu masih rahasia? Bukankah dengan hal ini kita juga sama dengan hewan? Aku tak setuju dengan pernyataan Dazai. Menurutku, satu hal yang membedakan manusia dan hewan adalah kita bisa mengobrol!

Komentar

Postingan Populer