Renungan

Di antara awan, aku melihat sesosok mata yang tak berkedip meski diterpa angin kencang nan terik. Mata itu tak memerah, tak juga berkaca-kaca seperti mataku yg letih melihatnya, namun masih kutatap sebab ada sebuah keindahan yang ingin kurekam dalam memori. Keindahan yang terkandung dalam mata itu, keindahan yang membuatku bernostalgia. Sayangnya, tatap mata itu tak tertuju padaku. Seolah mata itu tak menyadariku, namun kuyakin dia pasti sadar. Hanya saja, mungkin ada sesuatu yang menarik hatinya. Bukan diriku.

Komentar

Postingan Populer